Testimoni pribadi

 Suatu hari saya dapat info tentang perekrutan penulis untuk buku antologi. Di flayer waktu itu untuk batch 23. Pendaftaran 19k. Karena transfernya via bri link ke BCA. Jadi biaya admin lebih besar dari biaya pendaftaran. 

Tapi, bismillah saja. Pikir saya waktu itu yang penting bisa menyalurkan hobi, belajar nulis & mengasah kepercayaan diri. Dan saya yakin akan ada batch selanjutnya, tak apalah mulai dari batch 23 dulu. 


Setelah lebih seminggu  pasca submit batch 23 ditutup. Saya memberanikan diri bertanya di grup tentang batch 24. 

Salah seorang anggota leader Indscript langsung telepri saya, mengabarkan kalau batch 24 sudah berlangsung. Saya ditawari promo diskon untuk 24 batch yang akan berlangsung. Waktu saya kalkulasi ternyata setiap batch nya hanya senilai tujuh ribuan. Tapi saat itu, modal saya tidak punya. 

Saya akhirnya menawarkan kesempatan berharga itu kepada orang-orang terdekat yang memungkinkan bisa mengambil peluang. Prinsip saya waktu itu, kalau saya belum mampu membayar biaya sebesar itu, belum tentu yang lain juga sama seperti saya. 


Tapi, setiap orang punya prioritasnya sendiri. Saya hanya bahagia bisa berbagi informasi yang menurut saya sangat berarti. 

Tapi, pikiran ini tidak bisa diajak berdamai. Saya terus berpikir bagaimana caranya bisa ikut di batch selanjutnya yang tema-temanya sudah terpampang sebanyak 24 tema. 


Alhamdulillah, ternyata Allah mengasihani hamba_Nya yang lemah ini. Allah tidak mengabulkan keinginan saya yang sangat ingin ikut belajar & mengasah skill menulis dengan cara membayar promo diskon yang wouww buat saya. Tapi Allah mempertemukan saya dengan seseorang yang memberikan beasiswa untuk yang benar-benar serius ingin menulis. FREE! Yaa Allah.... 


Jadi intinya, buatlah peluang untuk dirimu. Allah akan kasih jalan keluar & kemudahan. 

Ingatlah bahwa peluang tidak datang tiba-tiba. 

Dirimu layak mendapatkan apa yang kamu usahakan. 


Jadi begitulah teman-teman. Walaupun saya ketinggalan batch 24, tapi Alhamdulillah batch 25 dan batch-batch berikutnya saya diberikan kesempatan. 

Kalau saya si Miss Minder aja bisa move on, apalagi kalian yang pastinya memiliki jauh lebih banyak kelebihan. 


Selama ada kemauan in syaa Allah pasti ada jalan. 


Terima kasih tak terhingga kepada donatur beasiswa penulis Antologi Indscript, bapak Prof. Budi Rahardjo. Juga kepada Teh Indari Mastuti yang berbaik hati membuka peluang belajar bagi penulis pemula seperti saya. Kesempatan ini begitu luar biasa bagi saya. 

#Beasiswapenulispilihan

#Indscriptcreative

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Yang Baru

Kepada Sebuah Nama

Memilih untuk Ikhlas