Memilih untuk Ikhlas

🍂 tema: Ikhlas


Juli 2003 menjadi titik awal kaki melangkah meninggalkan kampung halaman beserta orang-orang yang saya sayangi dan begitu menyayangi saya. Semua kisah yang terukir di sekolah bersama teman juga sahabat ikut tertinggal di sana. 


Ya, Juli 2003 di sebuah kota kecil bernama Buriko, kisah baru bermula, penuh kejutan yang mengharu-biru. Pengalaman baru, wajah-wajah baru, interaksi sosial dan nilai-nilai spiritual yang begitu kental tapi ternyata membuat nyaman sampai relung hati. Sayapun jatuh cinta dengan kehidupan baru saya di sini, di Buriko. 


Meskipun kenyataannya adalah kota rantau, tapi menghabiskan masa 5 tahun belajar, kemudian lanjut tugasan bahkan menikah dan memiliki 4 orang anak. Rasanya sudah cukup menjadi alasan mengapa kota kecil ini menjelma menjadi rasa kampung halaman. 


Kehidupan penuh warna mengiasi hari-hari. Tak ada hari yang benar-benar free setiap minggunya. Nadi kehidupan tak pernah berhenti berdetak. Tak ada masalah yang bener-bener bermasalah. Semuanya dijalani penuh suka cita. Bahkan ada kalanya harus LDRan dengan suamipun bukan sebuah beban. 


Lantas kenapa bisa seberarti itu Buriko di hati saya? Karena teman-teman saya semuanya rasa saudara. Bersama mereka membuat saya memiliki arti. 


Akan tetapi, di suatu waktu saya harus mengikhlaskan semua rasa tentang Buriko ini. Sebuah keputusan terberat harus saya ambil, tidak ada pilihan lain selain pergi. Jangan tanyakan rasa, karena ada rasa yang tidak terkata. Ada juga alasan yang tidak butuh dijabarkan. Saya hanya memilih untuk ikhlas tanpa tapi. 


Di lembaran baru kali ini adalah kesempatan mengukir cerita yang lebih bermakna. Meningkatkan kualitas diri agar lebih bermanfaat untuk diri, keluarga dan ummat. Dan akan meraih mimpi-mimpi yang sempat tertunda. Serta menjadikan keputusan untuk mengikhlaskan masa lalu tidak akan sia-sia.


_Rhoz Ummu F

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Yang Baru

Kepada Sebuah Nama