Aku Yang Baru

 Naskah antologi Indscript batch 30

Tema: Hijrah


Aku ingin menuliskan sedikit tentang masa remajaku. Tepatnya di masa sekolah MTs di sebuah perkampungan sederhana bernama Malangke. Sebuah kota kecamatan yang menjadi tempat rantau orang tuaku sejak aku kelas 5 SD.

Di Malangke yang entah sejak kapan, murid yang baru sederajat SLTP di sana sudah dianggap sudah besar dan menjadi incaran pemuda kampung untuk dijadikan gebetan (pacaran). 

Aku yang terlahir dari keluarga yang menganggap pacaran adalah aib menjadi risih sendiri dengan pemandangan yang bertentangan dengan apa yang aku yakini. 


Apakah aku bisa bertahan dengan prinsipku yang melawan arus di lingkunganku? Alhamdulillah aku bisa. Bahkan di kelas 3 aku menjadi jomblowati tunggal di kelas. Hehe

Adakah orang yang kubuat patah hati? Entahlah, yang pasti di suatu malam di bulan Ramadhan, seseorang menyampaikan perasaan temannya yang tidak kusambut sesuai harapannya. Malam itu juga rombongan pemuda itu lewat di depan rumahku sambil bernyanyi koor, "orang kampungan oo ya e yoo". 

Aku ingat mama cuma komentar, " Ada orang kota lewat".haha.. 

Mama gak ngerti aja, orang kampungan yang mereka maksud adalah aku, putrinya. 


Yah, masa MTs-ku itulah masa pencarian jati diri. Aku memang tidak pacaran tapi pergaulanku tidak memiliki hijab. Aku memang tidak pernah berduaan tapi aku lebih nyaman bergabung dan ngobrol bareng rombongan teman-teman cowok. Aku dikenal jilbaber hanya karena pake jilbab saat menghadiri acara, sedangkan memakai jilbab di luar waktu sekolah tidak lazim waktu itu. Aku disayangi oleh guru-guruku bukan hanya karena nilai raport yang cantik tapi karena aku juga sering juara lomba porseni antar sekolah. 

Yah, masa remaja yang menakjubkan. 


Namun, di penghujung masa Tsanawiyah itu. Allah punya rencana yang lebih indah. Paman datang dari kota, meminta izin kepada Bapak dan Mama untuk menyekolahkan aku di sebuah Pondok Pesantren. Impian yang kupendam sendirian ini Allah kabulkan. Dan di sanalah aku seperti terlahir kembali. Aku benar-benar hijrah lahir batin biidznillah. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepada Sebuah Nama

Memilih untuk Ikhlas